Pengumuman nilai UAS keluar siang ini. Totalnya ada sementara ada 12 pelajaran. Dengan langkah gontai, gue berjalan menyusuri tangga dan melihat dengan perlahan. Yah.. nasib lagi gak bagus (lagi). Sempat panik dan gelisah juga liatnya. Ternyata, usaha maksimal belum membuahkan hasil yang maksimal. Akhirnya, dengan langkah yang “sakit” gue tinggalkan angka-angka sakit itu.
Ketika waktu makan tiba,, gue seperti merasa tidak makan dan kepala ini di penuhi banyak pertanyaan “bagaimana? Akan seperti apa? Mengapa? dll” . andaikan kepala gue bisa ngeluarin notifikasi, notifnya bakal gini “ SERVER DOWN”. Tapi, untungnya itu gak lama-lama banget. Ebuah perkataan atau pas nya bisikan berkata kepada gue dengan sangat halusnya *mengalahkan tepung di rumah* berkata “elu jangan down gitu, sephait apapun kenyataannya .. TELAN !!! jika itu adaalah obat untuk perbaikan elu di masa depan!” setelah itu, makan nafsu gue untuk makan bertambah *sip*.
Setiba dan menginjakkan kaki dengan tenang di asrama, gue ambil kertas binder dan sebuah kalkulator hitam gue yang manis *wew*. Gue kembali ke kertas pengumuman yang sialan itu. Gue tulis nilai-nilai yang hancur banget dengan perasaan yang tertusuk (dan tentunya seperti nelan pil yang keras dan gede kemudian meledak!). ok, total sementara ada 8 pelajaran yang di remed (sepanjang karir gue di SMA) dan nilai rata-rata sementara 69,41 ! TETEP TELAN BRO!! TETEP TELAN BRO!!
*skip sebagian cerita*. Gue ke loker (ruang mulmed), ambil laptop gue dan nyalain printer(+scan) buat scanning Surat Keterangan ke ayah gue. Tapi, entah kenapa jari tangan gue ngetik websitenya telkom dan mengecek status kelulusan. Isinya:
“MOHON MAAF,
ANDA TIDAK DI TERIMA DI JALUR INI.
SILAHKAN MENCOBA JALUR LAIN.
TERIMAKASIH”
Hasilnya di luar ekspetasi gue sebagai remaja kelas 3 SMA. Berminggu-minggu sohib gue ngeyakinin gue “nyantai aja, itu aja si A nilainya sempet down dan gak ada sertifikat lomba bisa lolos, apalagi elu?”. Gue sempet optimis. Dan yaahh.. ternyata gak dapet.. mungkin Allah swt punya cara lain. Setelah gagal ke jerman, malaysia, brunei dan yang terakhir telkom, otomatis pegangan gue tinggal 1 PTN. Tapi, sekali lagi, mungkin ini cara Allah yang terbaik bagi gue. Mungkin dari semua itu ada yang lebih baik lagi.
Setelah sekian lama tenggelam dalam rasa kecewa dan sedih yang mendalam. Ibu gue menelpon, you know lah.. ada basa basi dulu. Setidaknya gue merasa bahagia. Setelah beberapa saat, gue keluarin unek-unek gue. Ibu gue bilang, kalau masalah itu solusinya masih banyak, yang penting gue tetep fokus UN. “nanti kita cari sama-sama, yang penting kamu fokus dulu ya nak, kalau nilaimu bagus juga nanti gampang ke depannya. Sudah jangan sedih”. Syukron ya Ummi.
Ketika waktu makan tiba,, gue seperti merasa tidak makan dan kepala ini di penuhi banyak pertanyaan “bagaimana? Akan seperti apa? Mengapa? dll” . andaikan kepala gue bisa ngeluarin notifikasi, notifnya bakal gini “ SERVER DOWN”. Tapi, untungnya itu gak lama-lama banget. Ebuah perkataan atau pas nya bisikan berkata kepada gue dengan sangat halusnya *mengalahkan tepung di rumah* berkata “elu jangan down gitu, sephait apapun kenyataannya .. TELAN !!! jika itu adaalah obat untuk perbaikan elu di masa depan!” setelah itu, makan nafsu gue untuk makan bertambah *sip*.
Setiba dan menginjakkan kaki dengan tenang di asrama, gue ambil kertas binder dan sebuah kalkulator hitam gue yang manis *wew*. Gue kembali ke kertas pengumuman yang sialan itu. Gue tulis nilai-nilai yang hancur banget dengan perasaan yang tertusuk (dan tentunya seperti nelan pil yang keras dan gede kemudian meledak!). ok, total sementara ada 8 pelajaran yang di remed (sepanjang karir gue di SMA) dan nilai rata-rata sementara 69,41 ! TETEP TELAN BRO!! TETEP TELAN BRO!!
*skip sebagian cerita*. Gue ke loker (ruang mulmed), ambil laptop gue dan nyalain printer(+scan) buat scanning Surat Keterangan ke ayah gue. Tapi, entah kenapa jari tangan gue ngetik websitenya telkom dan mengecek status kelulusan. Isinya:
“MOHON MAAF,
ANDA TIDAK DI TERIMA DI JALUR INI.
SILAHKAN MENCOBA JALUR LAIN.
TERIMAKASIH”
Hasilnya di luar ekspetasi gue sebagai remaja kelas 3 SMA. Berminggu-minggu sohib gue ngeyakinin gue “nyantai aja, itu aja si A nilainya sempet down dan gak ada sertifikat lomba bisa lolos, apalagi elu?”. Gue sempet optimis. Dan yaahh.. ternyata gak dapet.. mungkin Allah swt punya cara lain. Setelah gagal ke jerman, malaysia, brunei dan yang terakhir telkom, otomatis pegangan gue tinggal 1 PTN. Tapi, sekali lagi, mungkin ini cara Allah yang terbaik bagi gue. Mungkin dari semua itu ada yang lebih baik lagi.
Setelah sekian lama tenggelam dalam rasa kecewa dan sedih yang mendalam. Ibu gue menelpon, you know lah.. ada basa basi dulu. Setidaknya gue merasa bahagia. Setelah beberapa saat, gue keluarin unek-unek gue. Ibu gue bilang, kalau masalah itu solusinya masih banyak, yang penting gue tetep fokus UN. “nanti kita cari sama-sama, yang penting kamu fokus dulu ya nak, kalau nilaimu bagus juga nanti gampang ke depannya. Sudah jangan sedih”. Syukron ya Ummi.